Tuesday, October 11, 2016

Pria Ini Mati-matian Belah Gunung Selama 22 Tahun Demi Sang Istri Tercinta, Mengharukan!

Cinta siapa yang tak kenal dengan, cinta dapat membuat siapa saja terlena dengan kelembutan dan kasih sayangnya, karena ‘’Cinta Ada Hanya Untuk Cinta’’ kata-kata di filmm 5 cm teman-teman Jiencast hahaha. Nah ayo siapa disini yang tidak kenal sama cinta? Ayo pasti semua kenal kan.

Nah sama seperi pria yang satu ini demi cintanya dan sayangnya kepada sang istri, ia rela habiskan waktunya selama 22 tahun untuk membelah gunung, kok bisa sampai begitu yah cintanya yah? Apakah si pria ini mau pamer kekuatan atau hanya mau keren-kerenan. Baca (Tanam Ribuan Bunga Demi Sang Istri Yang Tengah Buta, Sangat Mengharukan!).

Pria Ini Mati-matian Belah Gunung Selama 22 Tahun Demi Sang Istri Tercinta, Mengharukan!
Image By Google

Sebelum kita terlalu jauh berpikiran seperi itu! Kita semua akan dibuat terharu atas apa tindakan yang ia lakukan ini demi istrinya, hmmm jika kamu penasaran mengapa sampai harus membelah gunung segala, ayo kita simak sama-sama untuk mencari taunya langsung.

Nah kisah nyata yang satu ini datang dari seorang pria asal Negara India yang telah berumur 73 tahun yakni Dashrath Manjhi. Ia melakukan pembelahan gunung tersebut demi mewujudkan pesan terakhir dari mendiang istri tercintanya.

Awal kisah pertemuan keduanya ini bermula ketika Dashrath Manjhi yang tengah pulang dari perantauan jauh saat bekerja di pertambangan batu bara, di desa kelahirannya ini ia bertemu dengan salah seorang wanita yang bernama Phalguni Devi yang kemudian menjadi istrinya. Setelah menikah keduanya memutuskan untuk tinggal dan membangun rumah di kaki bukit Gehlour yang diselilingnya terdapat bukit terjal.

Memang desa yang mereka tempati ini terkenal dengan bukit-bukinya terjal dan sangat jauh dari desa yang berada disekitarnya, warga yang bertempat tinggal didesa tersebut juga harus setiap harinya mendaki bukit batu dengan ketinggian 25 meter untuk bisa berkunjung ke desa yang lainnya. dan untuk dari masalah pekerjaan Dashrath Manjhi sendiri ia tetap bekerja sebagai penambang batu si sisi lain bukit dari Gehlour.

Dan hal yang mengguncang jiwa Dashrath Manjhi pun akhirnya terjadi, ia mungkin takkan mampu ia lupakan saat ketika siang hari tersebut, dikala istrinya dengan niatan untuk mengantarkan makan siang untuknya, dan dengan seketika sang istri pun terjatuh dari bukit terjal tersebut dan harus menyebabkan istrinya dirawat.

Apa daya dengan kondsisi kemiskinan dari keluarganya ia tidak mampu memberikan perawatan yang layak buat sang istri tercinta. Bahkan jika harus menjangkau klinik jarak dan medan yang harus ditempuh tak semudah dan segampang yang dibayangkan, ia harus menempuh bukit batu Gehlour yang terjal. Baca (Lagu Indonesia Raya Dinyanyikan DI Sekolah Meksiko, Kok Bisa Sih? Memangnya Ada Apa!).

Hari-haripun berlalu hingga tibalah sang istri tercinta harus pergi untuk meninggalkan Dashrath Manjhi sendiri dari dunia, sang istri berpesan kepada suami sebagai pesan terakhirnya, agar tidak ada lagi para warga desa yang mengalami nasib seperi dirinya cukup hanya dia saja yang merasakannya. Luka parah yang dialami Phalguni Devi akibat terpleset ketika ia mendaki bukit batu Gehlour.

Dengan hanya bermodalkan palu dan pahat saja, Dashrath Manjhi berusaha dengan amat keras untuk mewujudkan permintaan terakhir istrinya. selesainya ia bekerja dari pertambangan batu bara, ia akan memulai memahat sedikit demi sedikit bukit terjal Gehlour, dengan keinginan kuatnya untuk membelah bukit dan menjadikannya jalan penghubung antara desa.

Niat baik dari Dashrath Manjhi kerap ditertawakan oleh warga desa, namun dengan melihat usaha dan kerja kerasnya, tidak sedikit ada saja yang membantu usahanya dari warga desa untuk membelah bukit tersebut, walaupun dengan keterbatasan mereka yang tidak mampu menyewa alat atau membeli alat pertambangan canggih dengan  hanya pahat, palu, beliung dan alat sederhana lainnya itu sudah dirasa sangat membantu oleh mereka.

Tak terasa perjuangan demi perjuangan dan tahun demi tahun berganti, dengan usia Dashrath Manjhi yang tak lagi muda. Akhirnya perjuangan ia lakukan berhasil dengan membuat celah pada bukit tersebut sepanjang 110 m, kedalaman 7,6m dan dari puncak bukit tersebut telah berhasil dibuatkan jalan seluas 9,1 m. Baca (Inilah Asal Usul Becak Yang Menyimpan Kisah Sedih Dibalik Keberadaannya Hingga Sekarang!).

Kini desanya telah terbebas daru batasan bukit terjal Gehlour. Ungkap dari Dashrath Manjhi ia mengatakan ‘’Pada awalnya ketika saya memalu bukit tersebut, banyak orang yang beranggapan bahwa saya gila namun itu lebih menguatkan tekad saya untuk berusaha keras.’’

Perjuangan sang suamipun tak sia-sia untuk sang istri, hingga akhir hayatnya ia memilih untu menduda, Dashrath Manjhi meninggal pada tanggal 17 agustus tahun 2007 diumurnya yang telah 73 tahun, ia meninggal akibat penyakit kanker yang telah menyerang tubuhnya. Dan kisah labuan cintanya ini diangkat ke layar lebar dengan film ‘’The Man Who Moved The Mountain,’’ (Kisah Cinta Yang Sangat Mengharukan, Demi Sang Istri Ia Rela Membelah Gunung! Kisah Nyata Yang Benar Terjadi).

Artikel Terkait

Pria Ini Mati-matian Belah Gunung Selama 22 Tahun Demi Sang Istri Tercinta, Mengharukan!
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email